Kamis, 05 Januari 2012

sekilas mengenai Koran Kompas


Koran Harian Kompas






 
Jenis                   :        Surat kabar harian
Format               :        Broadsheet 7 Kolom
Pemilik               :        Kelompok Kompas Gramedia
Penerbit              :        PT.Kompas Media Nusantara
Redaktur kepala :        Rikard Bagun
Didirikan            :        28 Juni 1965
Negara                :       Indonesia
Kantor Pusat      :        Jalan Palmerah Selatan No.26-28 Jakarta Kodepos 10270 Indonesia
Situs web          :        www.kompas.com

Sejarah Kompas
Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong (1920-1980) dan Jakob Oetama yang pada waktu itu sudah mengelola majalah Intisari yang terbit tahun 1963. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.
Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat.Salah satu alasannya, kata Frans Seda, nama Bentara sesuai dengan selera orang Flores. Majalah Bentara, katanya, juga sangat populer di sana. Atas usul Presiden Sukarno, namanya diubah menjadi Kompas, pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba.
Setelah mengumpulkan tanda bukti 3000 calon pelanggan sebagai syarat izin penerbitan, akhirnya Kompas terbit pertamakali pada tanggal 28 Juni 1965. Pada mulanya kantor redaksi Kompas masih menumpang di rumah Jakob Oetama, kemudian berpindah menumpang di kantor redaksi Majalah Intisari. Pada terbitan perdananya, Kompas hanya terbit dengan empat halaman dengan iklan yang hanya berjumlah enam buah.
Seiring dengan pertumbuhannya, seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas saat ini dibagi menjadi tiga bagian (section), yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, serta bagian berita olahraga. Harian Kompas diterbitkan oleh PT.Kompas Media Nusantara.
Berdasarkan hasil survey pembaca tahun 2008, Profil pembaca Koran Kompas mayoritas berasal dari kalangan (Strata Ekonomi dan Sosial) menengah ke atas (SES AB) yang tercermin dari latar belakang pendidikan dan kondisi keuangan.

Tim Redaksi Kompas

  Pemimpin Redaksi          :   Rikard Bagun[1]
Wakil Pemimpin Redaksi :    Trias Kuncahyono[2]
Positioning
Positioning Kompas sebagai koran nasional akan semakin kokoh. Di sisi yang lain koran-koran regional juga akan tumbuh lebih sehat tanpa kekhawatiran bertempur dengan bayangan konglomerasi media. Yang sesuai dengan slogan kompas yaitu amanat hati hurani rakyat, maka Koran kompas memposisikan dirinya untuk lebih dekat dengan rakyat.
Oplah
Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi Minggunya malah mencapai 610.000 eksemplar. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh Indonesia.
Saat ini (2011), Harian Kompas Cetak (bukan versi digital) memiliki sirkulasi oplah rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per hari yang terdistribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan oplah rata-rata 500.000 eksemplar setiap hari dan mencapai 600.000 eksemplar untuk edisi Minggu, Kompas tidak hanya merupakan koran dengan sirkulasi terbesar di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. Untuk memastikan akuntabilitas distribusi harian Kompas, Koran Kompas menggunakan jasa ABC (Audit Bureau of Circulations) untuk melakukan audit semenjak tahun 1976.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar