Selasa, 31 Januari 2012

Citra Sebagai Sasaran Public Relations

 

Praktisi PR (public relations) senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih, atau abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta.Oleh karena itu, para praktisi PR kini jauh lebih dituntut untuk mampu menjadi orang-orang dalam memahami suatu pesan, demi menjaga repurtasi dan citra suatu lembaga atau perusahaan yang diwakilinya.

Ada beberapa jenis citra (image), antara lain:
1. Citra Bayangan (mirror image)
     Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi- biasanya adalah mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini sering kali tidaklah tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasim, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. citra ini cenderung positif, bahkan terlalu positif, karena kita biasamembayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kita pun percaya bahwa orang-orang lain juga memiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri kita.

2. Citra yang Berlaku (current image)
     Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang, sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk yang biasanya tidak memadai. Biasanya pula, citra ini cenderung negatif. 

3. Citra Harapan (wish image)
    Citra Harapan adalah suatu itra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra harapan lebih baik daripada citra yang ada; walaupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga bisa merepotkan. Citra harapan itu biasanya dirumuskan dan diperjuangkan untuk menyambut sesuatu yang relatif baru, yakni ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai.

4. Citra Perusahaan (corporate image)
    Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanan saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. hal-hal positif dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan dibidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, repurtasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah besar, kesediaan turut memilkul tanggung jawab sosial, dan sebagainya.

5. Citra Majemuk (multiple image)
     setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai. masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya. Untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, variasi citra itu harus ditekan seminim mungkin dan citra perusahaan secara keseluruhan harus di tegakkan. Banyak cara untuk itu. Antara lain adalah dengan mewajibkan semua karyawan mengenakan pakaian seragam, menyamakan jenis dan warna mobil dinas, bentuk toko yang khas, simbol-simbol tertentu dan sebagainya.

Referensi:

Anggoro, M.Linggar.2008. Teori dan profesi kehumasan serta aplikasinya di Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar